Trombosis vena dalam ialah penggumpalan darah di vena dalam, biasanya
terjadi di otot paha atau betis. Kondisi ini bisa menghambat sebagian
maupun seluruh aliran darah, menyebabkan nyeri dan pembengkakan kronis.
Ini juga bisa menimbulkan kerusakan katup pada pembuluh darah sehingga
membuat Anda sulit bergerak.
Gumpalan darah juga bisa pecah dan berpindah bersama darah menuju
organ-organ utama, misalnya paru-paru atau jantung. Jika sudah kejadian,
hal tersebut dapat berakibat fatal karena mengakibatkan kerusakan organ
dan bahkan kematian dalam beberapa jam saja.
Penyebab trombosis vena dalam akibat operasi
Beberapa operasi bedah tertentu bisa memicu penggumpalan darah, yakni diantaranya :
- Operasi untuk mengurangi peredaran darah ke bagian-bagian tertentu di tubuh
- Operasi besar pada pinggul, lutut, kaki, betis, perut, atau dada
- Operasi bedah tulang, misalnya penggantian pinggul
Mengapa operasi-operasi demikian bisa memicu trombosis vena dalam? Ada beberapa alasan, yang diantaranya yaitu :
- Rontokan-rontokan jaringan, protein, dan lemak akibat operasi bisa pindah menuju pembuluh darah dan menghambat aliran darah.
- Dinding pembuluh vena bisa rusak akibat operasi sehingga dapat melepaskan zat-zat yang memicu penggumpalan darah.
- Istirahat total yang lama setelah operasi bisa memungkinkan darah menumpuk di sejumlah area tubuh akibat tubuh tidak bergerak.
Kondisi dan pengobatan yang meningkatkan resiko trombosis vena dalam
Operasi bedah bukanlah satu-satunya penyebab trombosis vena dalam.
Sejumlah kondisi medis atau pengobatan tertentu juga bisa menjadi
pemicu. Misalnya kondisi apapun yang mengharuskan Anda istirahat total
lebih dari 3 hari sudah cukup untuk meningkatkan risiko trombosis.
Kondisi-kondisi medis lain yang turut meningkatkan risiko trombosis
yaitu :
- Cedera di kaki atau pinggul, misalnya patah tulang, yang memperlambat peredaran darah menuju bagian tersebut.
- Kanker
- Pernah sebelumnya mengalami trombosis vena dalam atau embolisme pulmonari
- Penyakit keturunan yang membuat rentan terjadi penggumpalan darah
- Kelumpuhan akibat cedera tulang belakang
- Penggunaan terapi hormon, termasuk yang digunakan untuk mengatasi gejala menopause atau pil KB
- Varises kondisi yang menyakitkan dimana pembuluh vena terpelintir dan bengkak.
- Punya riwayat serangan jantung, stroke, atau gagal jantung kongestif
- Penyakit radang usus
Penyebab trombosis vena dalam berkaitan dengan gaya hidup
Risiko mengalami trombosis vena dalam semakin meningkat seraya usia
bertambah, khususnya setelah lewat usia 60 tahun. Risiko semakin
bertambah apabila Anda menjalani gaya hidup yang: suka duduk atau tidak
bergerak dalam waktu lama, sering berpergian jauh menggunakan kendaraan,
kelebihan berat badan, serta merokok.
0 komentar:
Posting Komentar